⚡ Jika Kamu Menjadi Petinggi Asean Yang Berasal Dari Indonesia

Drama Korea Extraordinary Attorney Woo viral karena jalan ceritanya yang seru dan mengharukan. Lewat drama inilah, Kang Tae Oh menjadi salah satu aktor yang banyak diperbincangkan. Aktingnya sebagai seorang karyawan di kantor hukum Hanbada membuat banyak orang tertarik, terlebih saat ia berinteraksi dengan Park Eun Bin, yang berperan sebagai pengacara muda pertama yang mengidap autis. Jikakamu menjadi petinggi ASEAN yang berasal dari indonesia, apa usulmu untuk mengajak negara ASEAN lain dalam mengatasi masalah gizi buruk dikawasan asia tenggara adalah memberikan sebuah iklan atau informasi untuk mengajak memakan makanan dengan gizi yang baik setiap hari.Selain itu, saya juga memberikan bantuan di wilayah ASEAN yang masih kekurangan bahan makanan gizi. JikaKamu Menjadi Petinggi Asean Yang Berasal Dari Indonesia. Jika kamu menjadi petinggi ASEAN yg berasal dari indonesia, apa usulmu untuk mengajak negara ASEAN lain dalam mengatasi masalah gizi buruk di kawasan Asia - 186. Source: brainly.co.id. tolong di jawab cepat!!! - Brainly.co.id. Sebagai seorang pebisnis, kalian perlu menyadari bahwa Jikakamu menjadi petinggi ASEAN yg berasal dari indonesia, apa usulmu untuk mengajak negara ASEAN lain dalam mengatasi masalah gizi buruk di kawasan Asia - 186 5Negara Pendiri ASEAN dan Tokoh yang Menjadi Perwakilan. Indonesia: Adam Malik. Perwakilan Indonesia di ASEAN ( pixabay) Malaysia: Tun Abdul Razak. Pendiri ASEAN dari Malaysia adalah Tun Abdul Razak. Singapura - Sinnathamby Rajaratnam. Thailand: Thanat Khoman. Filipina - Narciso Ramos. Associationof Southeast Asian Nations atau ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Lima pemimpin - Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand (kemudian menjadi negara pendiri ASEAN) duduk bersama di aula utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand dan menandatangani Deklarasi Bangkok. center]Dari segi militer, ASEAN akan menjadi salah satu Negara yang disegani di dunia. Berdasarkan data dari globalfire, maka ASEAN akan memiliki 2,1 juta personel militer aktif. Angkatan Darat ASEAN akan memiliki 4.212 tank, 12.984 kendaraan lapis baja, dan 1.379 peluncur roket. Negarapendiri ASEAN antara lain adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura. Masing-masing negara mengirimkan 1 wakilnya yang menjadi tokoh pencetus berdirinya ASEAN. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok yang diselenggarakan di kota Bangkok, Thailand. Negarapendiri ASEAN antara lain adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura. Masing-masing negara mengirimkan 1 wakilnya yang menjadi tokoh pencetus berdirinya ASEAN. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok yang diselenggarakan di kota Bangkok, Thailand. Siapa saja negara pendiri dan anggota organisasi 5xN3jdz. Meski banyak kendala dan tantangan, termasuk adanya perang antara Rusia dan Ukraina serta resesi global, Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022 berhasil membawa konferensi tingkat tinggi yang diadakan di Bali pada 15-16 November lalu itu menghasilkan deklarasi bersama, yaitu G20 Bali Leaders’ Declaration. Ini menunjukkan bagaimana Indonesia, di bawah Presiden Joko “Jokowi” Widodo, telah berupaya menjadi kekuatan pemersatu di tengah ketidakpastian global. Sekarang, Indonesia telah mengalihkan fokus dan perhatian ke tantangan besar berikutnya memimpin ASEAN sepanjang tahun 2023. Ini adalah kelima kalinya Indonesia memegang Keketuaan ASEAN – sebelumnya yakni pada tahun 1976, 1996, 2003 dan 2011. Serah terima Keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia dilaksanakan pada KTT ASEAN November lalu. Di tengah ketidakpastian geopolitik global saat ini, setidaknya ada tiga tantangan besar yang akan Indonesia hadapi selama mengetuai forum regional terbesar negara-negara Asia Tenggara itu, termasuk menyatukan negara anggota ASEAN terkait isu-isu global, memperkuat kerja sama regional, dan memperkuat multilateralisme. 1. Menjaga persatuan ASEAN dalam merespons isu global Sebagai ketua, Indonesia bertanggung jawab untuk memimpin berbagai upaya ASEAN dalam menyelesaikan krisis regional dan global. Negara-negara ASEAN saat ini terpecah pandangan dalam beberapa isu besar, seperti soal sengketa Laut Cina Selatan dan konflik di Myanmar. Setiap negara anggota ASEAN memiliki posisi, perspektif, dan kepentingan yang berbeda terhadap masalah tersebut. Kondisi ini membuat negara-negara anggota ASEAN rentan untuk dipecah belah dan dieksploitasi oleh kekuatan besar. Cina dan Amerika Serikat AS saat ini tengah bersaing untuk menanamkan pengaruh di Asia sebagai bagian dari persaingan global mereka. Dan Asia Tenggara berlokasi sangat strategis bagi kekuatan besar berada di tengah-tengah Indo-Pasifik – kawasan yang kini semakin menarik perhatian pembuat kebijakan dan para ahli dari dua negara besar tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia tidak hanya harus mempertimbangkan kepentingan negara-negara anggota ASEAN, tetapi juga perlu menyeimbangkan kepentingan persaingan dari luar kawasan. 2. Memperkuat kerja sama regional Walaupun Indonesia dikenal sebagai negara terbesar di ASEAN dan, di masa lalu, telah memperkenalkan berbagai terobosan untuk kepentingan kawasan, Indonesia tetap tidak akan mampu mengatasi segala tantangannya sendirian. Perlu dibentuk konsensus bersama antara anggota yang memiliki kepentingan dan tujuan nasional yang berbeda. Oleh karena itu, Indonesia perlu merangkul seluruh anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama regional serta menciptakan lebih sedikit perselisihan dan lebih banyak penyatuan kepentingan. Isu-isu seperti ketahanan dan keamanan pangan, keamanan maritim dan kejahatan transnasional dapat menjadi subjek untuk mulai melihat pentingnya ASEAN bagi negara-negara anggota. Isu-isu yang “menggantung” seperti ini cukup banyak, dan Indonesia dapat mempelopori upaya di tingkat regional untuk mendorong kerja sama ASEAN lebih lanjut di bidang tersebut. Dampak pandemi COVID-19 serta konflik Rusia-Ukraina terhadap rantai pasokan pangan dan ekonomi global menunjukkan bahwa negara-negara ASEAN membutuhkan kerja sama di tingkat regional dan kerangka kerja yang lebih kuat, ketimbang hanya membuat kebijakan secara sepihak. Salah satu contoh kesuksesan kerja sama regional adalah terkait persiapan menghadapi pandemi, dengan mendirikan Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Baru ASEAN ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases pada Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke-15 di Bali. ASEAN berinisiasi mendirikan pusat ini agar para negara anggotanya dapat lebih siap menghadapi pandemi berikutnya. 3. Mendorong kembalinya multilateralisme Indonesia perlu mendorong penguatan “multilateralisme” yang saat ini terancam oleh makin kencangnya “minilateralisme”. Jika gagal, ASEAN justru bisa terpinggirkan dan makin bergantung pada kekuatan besar. Multilateralisme dapat diartikan sebagai kerja sama internasional antara tiga negara atau lebih. “Minilateralisme” tidak memiliki definisi khusus, tetapi untuk artikel ini, saya menggunakan definisi sebagai berikut Sekecil mungkin jumlah negara yang bekerja sama untuk memiliki dampak sebesar mungkin dalam memecahkan masalah tertentu, dan jumlah negaranya bervariasi tergantung pada masalahnya. Dalam beberapa tahun terakhir, minilateralisme telah berdampak pada munculnya kelompok-kelompok kecil, seperti AUKUS pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris dan AS untuk kawasan Indo-Pasifik dan QUAD Dialog Keamanan Indo-Pasifik antara Australia, India, Jepang, dan AS. Lembaga-lembaga tersebut bisa mengancam peran ASEAN di kawasan, karena mereka cenderung mendiskusikan dan menyusun kebijakan eksklusif tanpa terlalu melibatkan ASEAN. Negara-negara Barat semakin berusaha melawan kekuatan Cina di kawasan Indo-Pasifik menggunakan QUAD dan AUKUS ini, alih-alih bekerja sama dengan ASEAN. Pada November 2022, misalnya, Jepang menjadi tuan rumah Latihan Angkatan Laut Malabar bagi negara anggota QUAD di Laut Filipina, lepas pantai Jepang, dengan melibatkan kapal angkatan laut, pesawat terbang dan personel militer dari Australia, India, Jepang, dan AS. Cina mengkritik latihan militer tersebut, menyebutnya sebagai upaya untuk membatasi dan menahan pengaruh Cina yang tumbuh di kawasan itu. Guna melawan minilateralisme dan memperkuat multilateralisme, Indonesia perlu mendorong peran forum-forum yang dipimpin oleh ASEAN, seperti Forum Regional ASEAN, yang melibatkan tidak hanya kekuatan besar tetapi juga kekuatan regional dan menengah seperti Jepang dan Korea Selatan. Setiap dialog dengan mereka, kekuatan besar pun seharusnya tidak boleh terfokus pada isu-isu kontroversial dan sensitif, seperti sengketa Laut Cina Selatan. Fokus mereka sebaiknya hanya pada isu-isu yang memiliki kepentingan bersama, seperti konektivitas, perubahan iklim, dan keamanan maritim. Melibatkan kekuatan menengah, seperti Jepang dan Korea Selatan, akan menegaskan sentralitas ASEAN dan, jika berhasil, juga dapat menunjukkan bahwa multilateralisme – khususnya proses yang didukung ASEAN – masih aktif dan relevan. Mencegah perebutan kekuasaan besar Tantangan yang sedang Indonesia hadapi sebagai Ketua ASEAN cukup banyak, tetapi bukan berarti tidak dapat diatasi. Semua isu yang disebutkan di atas akan membangkitkan upaya yang lebih luas bagi Indonesia untuk mencegah ASEAN menjadi medan pertempuran politik kekuatan besar. Indonesia perlu memimpin ASEAN dalam memperkuat dan memperdalam kerja sama ASEAN di berbagai sektor untuk meningkatkan ketahanannya dari pengaruh luar. Jika Indonesia mampu menghindari hambatan, menavigasi situasi geopolitik dan menciptakan konsensus regional, Indonesia akan dapat mengubah tantangan itu menjadi peluang yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga kawasan secara keseluruhan. Pertanyaannya, apakah pemerintah kita memiliki kemauan politik untuk melakukannya? Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Jakarta - ASEAN atau organisasi regional kawasan Asia Tenggara telah berdiri sejak 8 Agustus 1967. Sesuai namanya yakni Association of Southeast Asian Nations, organisasi ini dibentuk oleh sejumlah negara pemrakarsa berdirinya ASEAN dengan tujuan mewadahi kerja sama regional di kawasan catatan laman resmi ASEAN, setidaknya ada lima negara yang termasuk dalam deretan negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Berikut daftar lengkapnyaIndonesia, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Adam MalikMalaysia, diwakili oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul RazakFilipina, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Filipina Narciso RamosSingapura, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Singapura S. RajaratnamThailand, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Thailand Thanat KhomanKelima negara itu mengadakan pertemuan dan menghasilkan kesepakatan sekaligus menandatangani sebuah Deklarasi ASEAN The ASEAN Declaration yang disebut Deklarasi Bangkok. Sebab itulah, tiap negara mengirimkan para menteri luar negerinya untuk menghadiri pertemuan ASEAN berisi pembentukan asosiasi untuk kerjasama regional di antara negara Asia Tenggara. Hal itu mencakup kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, pendidikan dan bidang Bangkok juga memproklamirkan ASEAN sebagai representasi kehendak kolektif negara-negara Asia Tenggara. Tujuannya untuk mengikatkan diri bersama dalam persahabatan dan kerja sama melalui upaya dan pengorbanan bersama hingga mengamankan rakyat mereka untuk keturunan berkat perdamaian kebebasan dan ASEAN Dibentuk oleh 5 Negara Pemrakarsa Tersebut?Mulanya, ada keinginan kuat dari para negara pemrakarsa berdirinya ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Pada era 1960-an khususnya, kawasan Asia Tenggara tengah dihadapkan pada situasi rawan satu situasi di Asia Tenggara saat itu yakni adanya perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan. Hal ini dimulai dari situasi perang dingin antara Amerika Serikat dengan Rusia yang membawa dampak stabilitas keamanan pada negara-negara di Asia dibiarkan terus-menerus, dikhawatirkan akan menghambat pembangunan kawasan negara tersebut. Kondisi inilah yang kemudian membuat negara-negara di Asia Tenggara merasa memerlukan sebuah wadah yang bisa melindungi buku Mengenal ASEAN dan Negara Negaranya karya Tri Prasetyono, ASEAN berhasil terbentuk juga akibat didorong oleh persamaan para anggotanya. Berikut persamaannyaSecara geografis terletak di kawasan Asia TenggaraNegara-negara di kawasan Asia Tenggara pernah dijajah bangsa baratMempunyai kepentingan mencegah pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni SovietMemiliki dasar kebudayaan Melayu AustronesiaMempunyai kepentingan dalam menangani berbagai permasalahan di bidang politikUsai ASEAN terbentuk pada 1967, beberapa tahun setelahnya, Brunei Darussalam masuk menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984. Kemudian disusul oleh Vietnam pada 28 Juli dan Laos mulai masuk bersamaan pada 23 Juli 1997. Hingga, 30 April 1999 Kamboja menjadi anggota terakhir yang masuk dalam juga disebut terbuka bagi negara di kawasan Asia Tenggara yang ingin bergabung. Asalkan, negara-negara tersebut setuju dan patuh kepada maksud, prinsip dan tujuan saat ini, negara-negara ASEAN yang masih aktif adalah 5 negara pemrakarsa ASEAN dan juga Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, hingga Kamboja. Simak Video "Teken FIR dengan Singapura, RI Diproyeksikan Kantongi Rp250 M Tiap Tahun" [GambasVideo 20detik] rah/twu - Association of Southeast Asian Nations ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Perbara adalah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok. Terdapat lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan negara tersebut masing-masing diwakili oleh Adam Malik, Narciso R. Ramos, Tun Abdul Razak, S. Rajaratnam, dan Thanat Khoman. Dalam perkembangannya, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja kemudian bergabung dengan begitu, ASEAN mempunyai 10 anggota. Sejarah ASEAN Sejarah ASEAN diawali dengan pertemuan antara lima menteri luar negeri di Bangkok yang berlangsung selama tiga hari, pada 5-8 Agustus 1967. Para menteri luar negeri tersebut adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk suatu organisasi regional yang disebut ASEAN. ASEAN dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh kelima tokoh pendiri tersebut.

jika kamu menjadi petinggi asean yang berasal dari indonesia